A.
Latar
belakang
Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi
atau pesan antara dua orang atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga pesan
yang dimaksud dapat dimengerti. Dalam penyampaian atau penerimaan informasi ada
dua pihak yang terlibat yaitu :
Ø Komunikator : Orang / kelompok orang
yang menyampaikan informasi atau pesan
Ø Komunikan : orang atau kelompok
orang yang menerima pesan.
Dalam berkomunikasi keberhasilan komunikator atau komunikan
sangat ditentukan oleh beberapa faktor yaitu : Cakap, Pengetahuan, Sikap,
Sistem Sosial, Kondisi lahiriah. Menurut Lasswell, Effendy (1994:11-19)
membedakan proses komunikasi menjadi dua tahap, yaitu:
Ø Proses komunikasi secara primer
Proses
komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang
sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan
pesan nonverbal (kial/gesture, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya)
yang secara langsung dapat/mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan
komunikator kepada komunikan. Komunikasi berlangsung apabila terjadi kesamaan
makna dalam pesan yang diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi
adalah proses membuat pesan yang setara bagi komunikator dan komunikan.
Prosesnya sebagai berikut, pertama-tama komunikator menyandi (encode) pesan
yang akan disampaikan disampaikan kepada komunikan. Ini berarti komunikator
memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambang (bahasa) yang diperkirakan
akan dimengerti oleh komunikan. Kemudian giliran komunikan untuk menterjemahkan
(decode) pesan dari komunikator. Ini berarti ia menafsirkan lambang yang
mengandung pikiran dan atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertian.
Yang penting dalam proses penyandian (coding) adalah komunikator dapat menyandi
dan komunikan dapat menerjemahkan sandi tersebut (terdapat kesamaan makna).
Ø Proses komunikasi sekunder
Proses
komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator
kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua
setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan
media ke dua dalam menyampaikan komunikasike karena komunikan sebagai sasaran
berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon,
teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dsb adalah media kedua
yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi secara sekunder itu
menggunakan media yang dapat diklasifikasikan sebagai media massa (surat kabar,
televisi, radio, dsb.) dan media nirmassa (telepon, surat, megapon, dsb.).
Dari penjabaran di atas, komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk sosial. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Dari penjabaran di atas, komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu sendiri dikenal sebagai makhluk sosial. Setiap saat pasti manusia di dunia ini melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
B.
Tujuan dan Manfaat
Ø Tujuan
dari penulisan makalah
v Agar kita dapat mengetahui dan
mempelajari apa itu komunikasi
v Agar kita bias mengerti apa
bagaimana itu komunikasi social
v Mengetahui apa-apa saja yang ada
dalam komunikasi itu
Ø Manfaat
dari penulisan makalah
Adapaun manfaat dari penulisan
makalah ini, semata-mata hanya untuk kita mempelajari dan mengetahui serta bias
kita mengerti
BAB II
KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
A.
Pengertian
dan Arti Penting Komunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari,
komunikasi sering dilakukan yang merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap
manusia. Komunikasi secara verbal (lisan) terjadi pada saat seseorang dengan
orang lain saling menyampaikan pesan/berdekatan , tetapi apabila berada dalam
jarak yang jauh dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara untuk
berkomunikasi. Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris yakni communication. Pada
dasarnya, secara etimologis kata komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu
communication yang bersumber pada kata communis berarti milik bersama atau
membagi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk membangun pengertian dan
kebersamaan sedangkan secara terminologis, kata komunikasi merujuk pada proses
penyampaian suatu pernyataan oleh pihak satu kepada pihak lain. Kata atau
istilah komunikasi juga (dari bahasa Inggris “communication”),secara etimologis
atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan
ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna
‘berbagi’ atau ‘menjadi milik bersama’ yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan
untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Pengertian Komunikasi merupakan suatu proses
ketika seseorang dengan orang lain saling menyampaikan informasi dari satu
pihak ke pihak lain/banyak pihak agar dapat terhubung dengan lingkungan
sekitarnya.
Pada dasarnya, komunikasi dilakukan
secara verbal oleh kedua belah pihak agar dapat dimengerti. Komunikasi dapat
terjadi apabila ada persamaan antara penyampaian pesan dengan penerima pesan.
Tanpa adanya bahasa verbal antara kedua belah pihak, komunikasi masih dapat
digunakan dengan pergerakan badan dan menunjukkan sikap tertentu, seperti menggelengkan
kepala, mengangkat bahu dan tersenyum. Cara ini biasanya disebut sebagai
komunikasi nonverbal. Pesan adalah produk utama komunikasi.
Pesan berupa lambang-lambangyang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan,
praktik atau tindakan. Bisa berbentukkata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar,
angka-angka, benda, gerak-gerik atautingkah laku dan berbagai bentuk
tanda-tanda lainnya. Komunikasi dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua
orang, di antara beberapa orang atau banyak orang.Komunikasi mempunyai tujuan
tertentu. Artinya komunikasi yang dilakukan sesuai dengan keinginan dan
kepentingan para pelakunya.
B.
Pengertian Komunikasi menurut para
ahli
Ø William J. Seller menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal
dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Ø Raymond Ross menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah proses menyortir, memilih dan pengiriman
simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/
makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator.
Ø Carl I. Hovland menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk
mengubah perilaku orang lain.
Ø Onong Uchjana Effendy menyatakan
bahwa Pengertian Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, berpendapat, mengubah sikap atau
perilaku baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Ø Colin Cherry menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan
hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.
Ø Forsdale menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk,
dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan
diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
Ø Everett M. Rogers menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada
satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
Ø Ruben dan Steward menyatakan bahwa
Pengertian Komunikasi mengenai manusia merupakan proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat
yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu
sama lain.
Komunikasi bukan cuma terkait dengan
bagaimana cara menggunakan bahasa tapi sangat terkait juga dalam menyampaikan
pesan dalam bentuk yang lainnya seperti tatapan mata, gesture tubuh, serta
mungkin intonasi.Komunikasi itu penting, semua orang tahu, karena ini merupakan
basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi
masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi.
Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun
agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan
dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa
sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat
diterima.
Analisis Pengertian Komunikasi dan 5 Unsur Komunikasi
Menurut Harold Lasswell. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan
akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what
effect?). (Lasswell 1960). Analisis 5 unsur menurut Lasswell (1960):
Ø Who?
(siapa/sumber). Sumber/komunikator adalah pelaku
utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai
suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara
sebagai komunikator.
Ø Says
What? (pesan). Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan
kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan
seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili
perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu
makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
Ø In Which
Channel? (saluran/media). Wahana/alat untuk menyampaikan
pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara
langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
Ø To Whom?
(untuk siapa/penerima). Orang/kelompok/organisasi/suatu
negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut
tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi
balik(decoder).
Ø With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari
sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Contoh: Komunikasi antara Dosen dengan Mahasiswanya. Dosen
sebagai komunikator harus memiliki pesan yang jelas yang akan disampaikan
kepada Mahasiswanya atau komunikan.Setelah itu Dosen juga harus menentukan
saluran untuk berkomunikasi baik secara langsung(tatap muka) atau tidak
langsung(media). Setelah itu Dosen harus menyesuaikan topic/diri/tema yang
sesuai dengan umur si komunikan,juga harus menentukan tujuan komunikasi/maksud
dari pesan agar terjadi dampak/effect pada diri komunikan sesuai dengan yang
diinginkan.
C.
Jenis
- Jenis Komunikasi
Ø Komunikasi
Intrapribadi
Komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri
sendiri, baik kita sadari atau tidak. Misalnyaberpikir.
Ø Komunikasi
Antarpribadi
Komunikasi
antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang
secara tatap muka, yangmemungkinkan respon verbal maupun nonverbal berlangsung
secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi
diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,misalnya
suami- istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak- pihak yang berkomunikasi berada dalam jarakyang dekat; pihak-pihak yang
berkomunikasi mengirim dan menerimapesan secara langsung dan simultan.
Ø Komunikasi
Kelompok (Kecil)
Komunikasi
kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok kecil orang (small-group
communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan orang yang mempunyai
tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuanbersama,
saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari
kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam komunikasi kelompok.
Ø Komunikasi
Publik
Komunikasi
publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah orang
(khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi
ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi
publik adalah: berlangsung lebih formal;menuntut persiapan pesan yang cermat,
menuntut kemampuanmenghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif;
terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwayang
direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khususmelakukan
fungsi-fungsi tertentu.
Ø Komunikasi
Organisasi
Komunikasi
organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu organisasi,
bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih besar
dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi
diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
Ø Komunikasi
Massa
Komunikasi
massa (mass communication) adalah komunikasi yangmenggunakan media massa cetak
maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang dilembagakan
yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim, dan
heterogen. Pesan- pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat
dan selintas.
D.
Proses - Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara
komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk
menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada
umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. Proses komunikasi
dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusiadan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.
Ø Komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ø Pesan
Setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
Setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung, dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
Ø Penerima
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber. Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan, penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya, tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada pengirim.
Ø Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
E. Komunikasi Yang Efektif
Komunikasi efektif adalah
tersampaikannya gagasan, pesan dan perasaan dengan cara yang baik dalam kontak
sosial yang baik pula. Komunikasi yang efektif dapat
terjalin dengan baik apabila kedua belah pihak saling mengakui kekurangan dan
kelebihan orang lain serta mengerti kelemahan orang lain. Oleh karena itu,
segala hambatan dapat diatasi dengan baik, segala macam ego dalam diri kita
dapat dihilangkan sehingga hanya ada keinginan untuk bisa saling memahami orang
lain seutuhnya tanpa ada pamrih yang lain. Setelah itu, rasa saling percaya
antar individu dalam suatu lingkungan akan tercipta dengan baik sehingga segala
hambatan/tantangan dapat diatasi dan terjalin kerjasama yang baik. Sebab setiap
individu mempunyai semangat yang sama dalam membangun dan membantu orang lain.
Dengan komunikasi yang efektif, hubungan antar individu akan berkembang menjadi
hubungan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain serta saling
menguntungkan antar sesama individu.
F.
Syarat-syarat
untuk berkomunikasi secara efektif
Ø Menciptakan suasana yang
menguntungkan.
Ø Menggunakan bahasa yang mudah
ditangkap dan dimengerti.
Ø Pesan yang disampaikan dapat
menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
Ø Pesan dapat menggugah kepentingan
dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
Ø Pesan dapat menumbuhkan sesuatu
penghargaan atau reward di pihk komunikan
Keterampilan yang perlu diasah dalam
membangun komunikasi efektif :
Ø Keterampilan
Mendengarkan
Mendengarkan adalah salah satu aspek
yang paling penting dari komunikasi yang efektif. Mendengarkan yang sukses
bukan hanya memahami kata-kata atau informasi yang dikomunikasikan, tetapi juga
memahami bagaimana perasaan dari si pembicara tentang apa yang mereka
komunikasikan.
Tips Untuk Kelancaran
Komunikasi
Ø Berhentilah berbicara jika orang lain sedang berbicara.
Ø Biarkan lawan bicara menyelesaikan pembicaraannya.
Ø Tunjukkan bahwa Anda menanggapi lawan bicara Anda.
Ø Singkirkan/hindari
gangguan-gangguan.
Ø Berempatilah.
Ø Bersabarlah.
Ø Kendalikan emosi Anda.
Ø Tenanglah jika Anda dikritik/didebat.
Ø Bertanyalah jika ada (hal) yang kurang jelas
G.
Komunikasi
Sosial
Komunikasi
sosial adalah Kegiatan komunikasi yang diaarahkan pada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial. Komunikasi sosial juga merupakan suatu proses pengaruh-mempengaruhi
mencapai keterkaitan sosial yang dicita-citakan antar individu yang ada di
masyarakat. Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu
penting untuk menbangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup,
memperoleh kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan (lewat komunikasi
yang bersifat menghibur) dan mempunyai hubungan dengan orang lain.
1.
Pembentukan konsep diri
Pembentukan
konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita dan itu hanya bisa
kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Aspek-aspek
konsep diri diantaranya : jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan,
pengalaman, rupa fisik dan lain-lain. Identitas etnik merupakan konsep penting
atau unsur-unsur penting konsep diri.
2.
Pernyataan eksistensi diri
Orang
berkomunikasi untuk menunjukkan dirinya eksis. Inilah yang disebut aktualisasi
diri atau pernyataan eksistensi diri. Ketika berbicara, kita sebenarnya
menyatakan bahwa kita ada. Komunikasi sosial itu sendiri bertujuan untuk
integrasi bangsa dan sosial. Integrasi adalah menciptakan rasa aman yang
diperoleh dari ikatan sosial yang kuat dengan mengorbankan sedikit atau banyak
kepentingan individu. Adapun beberapa masalah yang menjadi penghambat integrasi
bangsa dan integrasi sosial yaitu :
Ø Integrasi bangsa melalui komunikasi
antar generasi.
Ø Pengaruh luar negeri melalui
komunikasi internasional dan ilmu pengetahuan.
Ø Akibat-akibat pembangunan sebagai
unitended by products, contoh : pembangunan yang lebih banyak dikota
dibandingkan dipedesaan.
Integrasi bangsa dan sosial dapat dicapai melalui :
Integrasi bangsa dan sosial dapat dicapai melalui :
v Perbedaan identifikasi bangsa
melalui bahasa.
Bahasa
merupakan pencerminan dari realita hidup masyarakat, mekanisme bersosialisasi
dan komuniakasi, situasi hubungan, diri dan derajat integrasi diri dan
persediaan pengetahuan.
v Identifikasi sosial melalui proses
belajar atau sosialisai.
Sistem sosial adalah hasil dari interaksi yang bersifat interdependen dan komplementer.
Sistem sosial adalah hasil dari interaksi yang bersifat interdependen dan komplementer.
v Identifikasi sosial melalui legitimasi
Contohnya
yaitu : Di Indonesia sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan nilai yang
merupakan perlu atau utama bagi seluruh warga negara Indonesia. Sejak lahir
kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus
berkomunikasi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti
makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan
kebahagiaan. Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional
kita dan meningkatkan kesehatan mental kita. Komunikasi sosial mengisyaratkan
bahwa komunikasi dilakukan untuk pemenuhan diri untuk merasa terhibur, nyaman
dan tentram dengan diri sendiri dan juga orang lain.
H. Komunikasi
dan Perubahan Sosial
Ø Sistem Sosial
Dalam proses komunikasi pembangunan, sistem sosial merupakan
target atau sasaran dari perubahan yang akan diciptakan. Sistem sosial dapat
didefinisikan sebagai suatu kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan
terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan
bersama. Sebuah sistem sosial terdiri dari subsitem-subsistem sosial yang dalam
konteks tertentu dapat pula menjadi sistem tersendiri (sitem sosial
tersendiri). Ditinjau dari luas lingkupnya, sistem sosial dapat berupa sistem
yang sangat besar, misalnya sebuah bangsa, sebuah komunitas budaya, komunitas
sosial, dan masyarakat. Namun demikian, sistem sosial dapat pula berupa
kumpulan unit manusia dalam skala kecil, misalnya organisasi dan kelompok.
Ø Perubahan Sosial
Perubahan sosial adalah proses di mana terjadi perubahan struktur
dan fungsi suatu sistem sosial. Perubahan tersebut terjadi sebagai akibat
masuknya ide-ide pembaruan yang diadopsi oleh para anggota sistem sosial yang
bersangkutan. Proses perubahan sosial biasa tediri dari tiga tahap:
v Invensi, yakni proses di mana
ide-ide baru diciptakan dan dikembangkan
v Difusi, yakni proses di mana ide-ide
baru itu dikomunikasikan ke dalam sistem sosial.
v Konsekuensi, yakni
perubahan-perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai akibat
pengadopsian atau penolakan inovasi. Perubahan terjadi jika penggunaan atau
penolakan ide baru itu mempunyai akibat.
I. Komunikasi Dan Perubahan Sosial
Komunikasi
merupakan unsur yang sangat penting dalam proses perubahan sosial. Kita
sama-sama paham, secara sederhana komunikasi adalah proses di mana pesan-pesan
dioperkan dari sumber kepada penerima, baik secara langsung maupun melalui
media tertentu. Dalam proses perubahan sosial, pesan-pesan yang terkandung dan
dioperkan oleh sumber kepada penerima itu berupa ide-ide pembaruan atau
inovasi. Oleh karena itu, komunikasi yang digunakan untuk menciptakan perubahan
sosial dikenal dengan istilah komunikasi
sosial atau komunikasi
pembangunan.
Salah
satu tipe komunikasi sosial/komonikasi pembangunan yang paling menonjol adalah
difusi. Difusi merupakan proses dimana inovasi tersebar ke dalam sistem sosial.
Oleh karen itu, difusi dipandang sebagai kajian komunikasi tersendiri yang
memokuskan telaahan tentang pesan-pesan yang berupa gagasan baru.
J. Komunikasi
Sebagai Proses Sosial
Dalam
hubungannya dengan proses sosial, komunikasi menjadi sebuah cara dalam
melakukan perubahan sosial (social change). Komunikasi berperan menjembatani
perbedaan dalam masyarakat karena mampu merekatkan kembali sistem sosial
masyarakat dalam usahanya melakukan perubahan. Namun begitu, komunikasi juga
tak akan lepas dari konteks sosialnya. Artinya ia akan diwarnai oleh sikap,
perilaku, pola, norma, pranata masyarakatnya. Jadi keduanya saling mempengaruhi
dan saling melengkapi, seperti halnya hubungan antara manusia dengan
masyarakat. Little John (1999), menjelaskan hal ini dalam genre interactionist
theories. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa memahami kehidupan sosial sebagai
proses interaksi. Komunikasi (interaksi) merupakan sarana kita belajar
berperilaku. Komunikasi merupakan perekat masyarakat. Masyarakat tidak akan ada
tanpa komunikasi. Struktur sosial-struktur sosial diciptakan dan ditopang
melalui interaksi. Bahasa yang dipakai dalam komunikasi adalah untuk
menciptakan struktur-struktur sosial.
Hubungan
antara perubahan sosial dengan komunikasi (atau media komunikasi) pernah
diamati oleh Goran Hedebro (dalam Nurudin, 2004) sebagai berikut :
Ø Teori
komunikasi mengandung makna pertukaran pesan. Tidak ada perubahan dalam
masyarakat tanpa peran komunikasi. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa
komunikasi hadir pada semua upaya bertujuan membawa ke arah perubahan.
Ø Meskipun
dikatakan bahwa komunikasi hadir dengan tujuan membawa perubahan, namun ia
bukan satu-satunya alat dalam membawa perubahan sosial. Dengan kata lain,
komunikasi hanya salah satu dari banyak faktor yang menimbulkan perubahan
masyarakat.
Ø Media yang
digunakan dalam komunikasi berperan melegitimasi bangunan sosial yang ada. Ia
adalah pembentuk kesadaran yang pada akhirnya menentukan persepsi orang
terhadap dunia dan masyarakat tempat mereka hidup.
Ø Komunikasi
adalah alat yang luar biasa guna mengawasi salah satu kekuatan penting
masyarakat; konsepsi mental yang membentuk wawasan orang mengenai kehidupan.
Dengan kata lain, mereka yang berada dalam posisi mengawasi media, dapat
menggerakkan pengaruh yang menentukan menuju arah perubahan sosial.
Komunikasi
sebagai proses sosial adalah bagian integral dari masyarakat. Secara garis
besar komunikasi sebagai proses sosial di masyarkat memiliki fungsi-fungsi
sebagai berikut :
Ø Komunikasi
menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat. Komponen di sini tidak hanya
individu dan masyarakat saja, melainkan juga berbagai bentuk lembaga sosial
(pers, humas, universitas)
Ø Komunikasi
membuka peradaban (civilization) baru
manusia
Ø Komunikasi
adalah manifestasi kontrol sosial dalam masyarakat
Ø Tanpa bisa
diingkari komunikasi berperan dalam sosialisasi nilai ke masyarakat
Ø Seseorang akan diketahui jati dirinya sebagai
manusia karena menggunakan komunikasi. Itu juga berarti komunikasi menunjukkan
identitas sosial seseorang.
K.
Komunikasi Sebagai Proses Budaya
Dalam
hubungannya dengan proses budaya komunikasi yang ditujukan kepada orang atau
kelompok lain adalah sebuah pertukaran budaya. Dalam proses tersebut terkandung
unsur-unsur kebudayaan, salah satunya adalah bahasa, sedangkan bahasa adalah
alat komunikasi. Dengan demikian, komunikasi juga disebut sebagai proses
budaya.
Koentjaraningrat
(dalam Nurudin, 2004) menyatakan kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari
hasil budi dan karyanya. Dari definisi tersebut layak diamati bahwa dalam
kebudayaan itu ada; gagasan, budi dan karya manusia; gagasan dan karya manusia
itu akan menjadi kebudayaan setelah sebelumnya dibiasakan dengan belajar.
Memandang kebudayaan hanya dari segi hasil karyanya adalah tidak tepat. Demikian
juga melihat sesuatu hanya dari gagasan manusia juga terlalu sempit. Dengan
kata lain, kebudayaan menemukan bentuknya jika dipahami secara keseluruhan.
Apakah
kebudayaan hanya sekedar konsep? Tidak. Paling tidak kebudayaan mempunyai wujud
:
Ø Wujud sebagai
suatu kompleks gagasan, konsep dan pikiran manusia
Ø Wujud sebagai
suatu kompleks aktivitas
Ø Wujud sebagai
benda.
Melihat
wujud kebudayaan tentu secara operasional bisa dilihat dari isi kebudayaan yang
sering disebut sebagai cultural universal meliputi :
Ø Peralatan dan
perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat rumah tangga, senjata alat
produksi, transpor)
Ø Mata
pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem
produksi, sistem distribusi)
Ø Sistem
kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum dan sistem
perkawinan)
Ø Bahasa (lisan maupun tertulis)
Ø Kesenian (seni
rupa, seni suara, seni gerak)
Ø Sistem pengetahuan
Ø Religi (sistem kepercayaan).
Komunikasi adalah salah satu wujud
kebudayaan. Sebab, komunikasi hanya bisa terwujud setelah sebelumnya ada suatu
gagasan yang akan dikeluarkan oleh pikiran individu. Jika komunikasi itu
dilakukan dalam suatu komunitas, maka menjadi sebuah kelompok aktivitas
(kompleks aktivitas dalam lingkup komunitas tertentu). Dan pada akhirnya,
komunikasi yang dilakukan tersebut tak jarang membuahkan suatu bentuk fisik
misalnya hasil karya seperti sebuah bangunan. Bukankah bangunan didirikan
karena ada konsep, gagasan, kemudian didiskusikan (dengan keluarga, pekerja
atau arsitek) dan berdirilah sebuah rumah. Maka komunikasi, nyata menjadi
sebuah wujud dari kebudayaan. Dengan kata lain, komunikasi bisa disebut sebagai
proses budaya yang ada dalam masyarakat.
Jika ditinjau secara lebih kongkrit,
hubungan antara komunikasi dengan isi kebudayaan akan semakin jelas.
Ø Dalam
mempraktekkan komunikasi manusia membutuhkan peralatan-peralatan tertentu.
Secara minimal komunikasi membutuhkan sarana berbicara seperti mulut, bibir dan
hal-hal yang berkaitan dengan bunyi ujaran. Ada kalanya dibutuhkan tangan dan
anggota tubuh lain (komunikasi non verbal) untuk mendukung komunikasi lisan.
Ditinjau secara lebih luas dengan penyebaran komunikasi yang lebih luas pula,
maka digunakanlah peralatan komunikasi massa seperti televisi, surat kabar,
radio dan lain-lain.
Ø Komunikasi
menghasilkan mata pencaharian hidup manusia. Komunikasi yang dilakukan lewat
televisi misalnya membutuhkan orang yang digaji untuk “mengurusi” televisi.
Ø Sistem
kemasyarakatan menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi, misalnya sistem
hukum komunikasi. Sebab, komunikasi akan efektif manakala diatur dalam sebuah
regulasi agar tidak melanggar norma-norma masyarakat. Dalam bidang pers,
dibutuhkan jaminan kepastian hukum agar terwujud kebebasan pers. Namun,
kebebasan pers juga tak serta merta dikembangkan di luar norma masyarkat. Di
sinilah perlunya sistem hukum komunikasi.
Ø Komunikasi akan
menemukan bentuknya secara lebih baik manakala menggunakan bahasa sebagai alat
penyampai pesan kepada orang lain. Wujud banyaknya bahasa yang digunakan
sebagai alat komunikasi menunjukkan bahwa bahasa sebagai isi atau wujud dari
komunikasi. Bagaimana penggunaan bahasa yang efektif, memakai bahasa apa, siapa
yang menjadi sasaran adalah manifestasi dari komunikasi sebagai proses budaya.
Termasuk di sini juga ada manifestasi komunikasi sebagai proses kesenian
misalnya, di televisi ada seni gerak (drama, sinetron, film) atau seni suara
(menyanyi, dialog).
Ø Sistem
pengetahuan atau ilmu pengetahuan merupakan substansi yang tak lepas dari
komunikasi. Bagaimana mungkin suatu komunikasi akan berlangsung menarik dan
dialogis tanpa ada dukungan ilmu pengetahuan? Ilmu pengetahuan ini juga
termasuk ilmu tentang berbicara dan menyampaikan pendapat. Bukti bahwa
masing-masing pribadi berbeda dalam penyampaian, gaya, pengetahuan yang
dimiliki menunjukkan realitas tersebut.
Komunikasi
sebagai proses budaya tak bisa dipungkiri menjadi obyektivasi (meminjam istilah
Berger) antara budaya dengan komunikasi. Proses ini meliputi peran dan pengaruh
komunikasi dalam proses budaya. Komunikasi adalah proses budaya karena di
dalamnya ada proses seperti layaknya sebuah proses kebudayaan, punya wujud dan
isi serta kompleks keseluruhan. Sesuatu dikatakan komunikasi jika ada
unsur-unsur yang terlibat di dalamnya. Kebudayaan juga hanya bisa disebut
kebudayaan jika ada unsur-unsur yang terlibat di dalamnya yang membentuk sebuah
sistem.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Di kehidupan ini komunikasi merupakan sesuatu yang sangat
vital. Komunikasi berperan penting bagi kehidupan manusia, karena manusia itu
sendiri dikenal sebagai makhluk social. Setiap saat pasti manusia di dunia ini
melakukan komunikasi, baik itu komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal.
Namun , berkomunikasi dengan mengharapkan timbal balik yang positif dari lawan
bicara kita itu sulit.
B.
Saran
Sebagai
makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak ada dalam
kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa berkumunikasi
dengan orang lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan
faktor-faktor komunikasi verbal & non verbal untuk menciptakan suatu
komunikasi yang baik dan bisa dimengerti oleh si penerima. Dengan adanya
makalah ini, maka diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik
agar tidak terjadi miss komunikasi yang akan berakibat fatal dan bisa mendorong
terjadinya konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar