BAB I
PENDAHULUAN
Latar
Belakang Kepemimpinan
Hidup dalam
berkelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi kehidupan yang
harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati & menghargai.
Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah impian setiap
insan. Menciptakan & menjaga kehidupan yang harmonis adalah tugas manusia.
Untuk
mewujudkan nya dibutuhkan sosok seorang panutan yang dapat di andalkan.Sosok
itu dapat disebut dengan pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat
mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Namun bagaimana
sebenarnya sosok pemimpin yang baik dan bertanggungjawab serta apa hubungannya
pemimpin dengan kepemimpinan serta kekuasaan.
Kepemimpinan dan organisasi merupakan dua konsep yang tidak
bisa dipisahkan antara atu dengan yang lainnya. Istilah kepemimpinan
sesungguhnya telah lama menjadi bahan perbincangan oleh banyak orang ilmuan dan
praktisi.
Untuk menunjukan berapa pentingnya kepemimpinan dan betapa manusia
membutuhkannya, sampai ada pendapat yang keras mengatakan bahwa dunia atau umat
manusia di dunia ini pada hakekatnya hanya ditentukan oleh beberapa orang saja,
yakni berstatus sebagai pemimpin. Dalam organisasi kepemimpinan sangat
dibutuhkan untuk memeberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Tanpa Pemimpin atau bimbingan,
hubungan antara tujuan perserangan atau tujuan organisasi mungkin menjadi
renggang.
Oleh karena itu, Kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin
sukses. Terlebih lagi pekerja-pekerja yang baik selalu ingin tahu bagaimana
mereka dapat menyumbang dalam pencapaian tujuan organisas, dan paling tidak
gairah para pekerja memerlukan kpemimpinan sebagai dasar motivasi eksternal
untuk menjaga tujuan-tujuan mereka tetap harmonis dengan tujuan organisasi.
.BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Kepemimpinan
Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan
sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan
serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan
satu dengan lainnya. Pemimpin berarti orang yang melaksanakan kepemimpinan
tersebut.Untuk lebih jelasnya turut kami sajikan defenisi pemimpin dari
beberapa ahli. antara lain :
1. Menurut Drs. H. Malayu S.P.
Hasibuan, Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya
mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai
tujuan.
2. Menurut Robert Tanembaum,
Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk
mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab,
supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
3. Sedangakn menurut Pancasila,
Pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan
membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan
Pancasila adalah :
Ø Ing Ngarsa Sung
Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya
pola anutan dan ikutan bagi orang – orang yang dipimpinnya.
Ø ng Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat
berswakarsa dan berkreasi pada orang – orang yang dibimbingnya.
Ø Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang – orang yang
diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.
Kepemimpinan selalu menjadi objek pembicaraan yang menarik
sepanjang sejarah manusia di manapun. Hal ini antara lain disebabkan betapa
besarnya pengaruh seorang pemimpin baik dalam satu kelompok masyarakat, dalam
sebuah organisasi atau negara bahkan dunia. Betapa besarnya pengaruh seorang
pemimpin, lihat saja misalnya Presiden Amerika Serikat George Bush, disebabkan
keputusannya, ribuan nyawa manusia hilang dengan sia-sia di Irak. Kita pernah
mendengar kisah pemimpin yang arif bijaksana, otoriter sampai pemimpin yang
kejam.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan
organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
untuk memperbaiki kelompok . Kepemimpinan
adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa
untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal
untuk menyelesaikan tugas.
B. Tugas Pemimpin
Ø Pemimpin
bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
Ø
Pemimpin adalah tanggung jawab dan
mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
Ø Pemimpin
menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
Ø Pemimpin
harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
Ø
Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
Ø
Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
Ø
Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
C. Peran Pemimpin
Ø
Peran hubungan antar perorangan,
Dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
Dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
Ø
Fungsi Peran informal
Sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
Sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
Ø
Peran Pembuat keputusan,
Berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
D.
Teori – Teori
Untuk Menjadi Pemimpin Yang Baik
Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji
sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara
efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang teori kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
1.
Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang
kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin itu sendiri. Teori
sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang beranggapan bahwa
pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori ini dikenal
dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh
dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa sifat – sifat
kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui
pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental,
dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain :
Ø Kecerdasan
Berdasarkan
hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang tinggi di atas
kecerdasan rata – rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan berhasil yang
lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya.
Ø Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial
Umumnya di
dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal maupun eksternal,
seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang matang dan stabil. Hal ini
membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam mempertahankan pendirian
yang diyakini kebenarannya.
Ø Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi
Seorang
pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang tinggi serta
dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang
kuat ini kemudian tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.
Ø Sikap Hubungan Kemanusiaan
Adanya
pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya mampu
berpihak kepadanya.
2.
Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku
seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini memiliki kecenderungan kearah 2 hal.
Ø Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu kecendrungan seorang pemimpin
yang menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam
hal ini seperti : membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan dan bersedia
berkonsultasi dengan bawahan.
Ø Kedua disebut Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin
yangmemberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan
mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan
dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.
Jadi, berdasarkan teori ini,
seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana seorang pemimpin yang memiliki
perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap hasil yang tinggi pula.
3. Teori
Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor
penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab dengan faktor itu seorang pemimpin
akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain baik secara perorangan maupun
kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki
oleh pemimpin.
4. Teori Kepemimpinan Romantis
Teori ini
mengatakan bahwa pemimpin ada karena pengikutnya. Para pengikut ini
mengembangkan pandangan “romantic” (ideal) mengenai adanya pemimpin yang dapat
membantu mereka mencapai tujuannya atau memperbaiki hidup mereka. Pemimpin
dibutuhkan untuk membantu menyedrhanakan permasalahan dunia yang sangat
kompleks. JIka bawahan sudah tidak mempercayai pwmimpinnya, efektifitas
kepemimpinan akan hilang, tidak peduli denag tindakan pemimpin tersebut. Jika
bawahan sudah mampu mengorganisir mereka sendiri, maka pemimpin tidak akan
diperlukan lagi.
5. Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi)
dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dengan
pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership
Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap
filsafat, keterampilan dan sikapnya. Dan beberapa literature yanag membahas tenang teori kepemimpinan
pada prinsipnya sama, yakni: ada empat asumsi dasar dalam teori tersebut yang
berusaha menenrangkan factor yang memungkinkan munculnya kepemimpinan dan sifat
dari kepemimpinan. Pertama, ada teori yang berasumsi bahwa pemimpin itu
dilahirkan, bukan dibuat, Kedua, ada teori yang berasumsi bahwa pemimpin ada
(timbul) karena situasinya memungkinkan ia ada. Ketiga, ada teori yang
berasumsi bahwa kepemimpinan itu terjadi karena adanya kelompok orang-orang,
dania melakukan pertukaran dengan yang dipimpin. Keempat, ada pula teori yang
berasumsi bahwa kepemimpinan itu dapat dilihat lewat perilaku organisasi.
6. Kepemimpinan Transformal Kharismatik
Pemimpin transaksional adalah
sesorang yang menentukan apa yang harus dikerjakan oleh karyawan agar mereka
dapat mencapai tujuan mereka sendiri atau organisasi, dan membantu karyawan
agar memperoleh kepercayaan dalam mengerjakan tugas tersebut. Sebalikny
apemimpin transformational seseorang yang memotivasi bawahan untuk mengerjakan
lebih dari yang diharapkan semula dan meningkatkan rasa pentingnya bawahan dan
nilai pentingnya pekerjaan.
E.
Pemimpin Yang
Melayani dan Menjadi Pemimpin Sejati
Seorang pemimpin yang melayani hanya dapat melakukan hal itu
bila ia menghayati makna peran sebagai orang yang melayani. Ia melakukan hal
itu karena ingin melayani orang-orang, ia terdorong untuk membuka kesempatan
agar orang-orang disekitanya memiliki kebebasan lebih luas untuk berkembang
atau mengalami transformasi. Dengan bahasa sederhana ia dapat menjadi pemimpin
yang melayani bila memiliki hati yang melayani.
Secara definisi seorang yang melayani adalah seorang pemimpin yang sangat peduli atas pertumbuhan dan dinamika kehidupan pengikut, dirinya dan komunitasnya, karena itu ia mendahulukan hal-hal tersebut daripada pencapaian ambisi pribadi (personal ambitious) dan kesukaannya saja. Impiannya ialah agar orang yang dilayaninya tadi akan menjadi pemimpin yang melayani juga.
Seorang pemimpin yang matang akan menyadari bahwa pola atau gaya dan paradigmanya memang baik untuk masa dimana ia melayani, namun di masa depan corak lingkungan kerja, dinamika organisasi dan komunitasnya akan berbeda sehingga dibutuhkan suatu pendekatan, pola dan gaya kepemimpinan yang baru. Pemimpin yang berhasil juga memiliki kesadaran tentang life cycle atau daur hidup komunitas yang dipimpinnya. Ada masa lahir, masa pertumbuhan, ada masa puncak dan ada masa penurunan serta uzur. Pada setiap masa dibutuhkan corak kepemimpinan yang berbeda-beda. Kematangan seorang pemimpin juga akan terlihat dalam kesediaanya menerima fakta bahwa orang yang dipersiapkannya mungkin akan menentangnya, mengkritik kebijakannya dan mengubah banyak hal.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan
hasil dari proses perubahan karakter atau tranformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran
dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan
visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan
membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya
mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya
mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir
menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang
diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam
diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the
inside out ). Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat
atau jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan
merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi
dirinya sendiri, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, maupun bagi
lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.
F.
Menjadi Pemimpin Ideal
Dalam bukunya William menyebutkan 8 ciri perilaku yang
menggambarkan sifat seorang pemimpin yang baik yaitu :
- Beri teladan tentang arti sukses kepada bawahan.
Alasan umum seseorang tidak berusaha keras dalam bekerja adalah karena
mereka tidak tahu persis tujuan mereka bekerja. Ketidakadaan tujuan dan arah
sering mematahkan motivasi kerja. Oleh sebab itu, seorang pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang bisa memberi contoh kesuksesan yang bisa diraih para
bawahannya.
- Beri bawahan Anda peralatan yang mereka butuhkan.
Banyak orang mempersepsikan, tugas seorang pemimpin adalah menyelesaikan
masalah bawahannya. Namun, sebenarnya itu bukan tugas dari atasan. Daripada
terus-menerus turun tangan menyelesaikan masalah orang lain, lebih baik berikan
pada bawahan cara dan rambu untuk
menyelesaikan masalahnya sendiri.
- Jangan sungkan untuk memuji keberhasilan bawahan.
Tak hanya kritik, pujian dan apresiasi terhadap hasil kerja bawahan juga
dapat memotivasi produktivitas dan membangun kepercayaan diri bawahan untuk
lebih sukses lagi.
- Berikan ruang untuk kesalahan.
Sesungguhnya kesalahan adalah guru terbaik bagi pembelajaran, maka berilah
toleransi bagi kesalahan yang dilakukan bawahan. Terkadang kesalahan dilakukan
bawahan bukan karena ia tidak becus bekerja, tapi karena ketidaktahuannya akan
suatu hal.
- Delegasikan tugas tanpa banyak turut campur.
Pemimpin yang baik adalah seorang yang mampu mempercayakan tugas secara
penuh kepada bawahannya. Biarkan bawahan mengatasi kendala pekerjaannya
sendiri. Namun, di sisi lain pastikan diri anda selalu ada untuk membantu saat
mereka membutuhkan Anda.
- Lebih baik bertanya daripada memberi nasihat
Seringkali bawahan anda tahu lebih banyak daripada yang anda pikir mereka
ketahui. Tanyakan pendapat mereka tentang masalah-masalah yang sedang mereka
hadapi di kantor. Dengan demikian, Anda membantu mereka menyimpulkan sendiri
jalan keluar terbaik dari masalah tersebut. Hindari memberi nasihat, karena
akan terkesan menggurui.
- Bersikaplah ramah.
Aturan mainnya sungguh sederhana. Jangan berharap orang lain bersikap ramah
kepada anda jika anda tidak ramah
terhadap orang lain. Seorang pemimpin yang baik tak perlu menjadi galak untuk
bisa tegas dan efektif memanajeri bawahannya. Dengan bersikap ramah, Anda akan
selalu bisa melihat sisi positif dari setiap karyawan Anda dan memotivasi
mereka untuk bekerja lebih baik lagi.
- Tak kenal maka tak sayang.
Kepemimpinan erat terkait dengan hubungan antar manusia. Saat bawahan
percaya bahwa anda tulus peduli dengan mereka, mereka akan berusaha lebih baik
dalam bekerja. Kenali lebih dekat bawahan anda, dengarkan cerita dan keluh
kesahnya. Pada akhirnya, kualitas kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari
kualitas hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
G. Kepemimpinan
Dan Kearifan Lokal
Kearifan local yaitu spirit local genius yang disepadankan
maknanya dengan pengetahuan, kecerdikan,kepandaian, keberilmuan, dan
kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan dan berkenaan dengan penyelesaian
masalah yang relative pelik dan rumit,
Dalam suatu local (daerah ) tentunya selalu diharapkan
kehidupan yang selaras, serasi dan seimbang (harmonis). Kehidupan yang penuh
kedamaian dan suka cita. Kehidupan yang dipimpin oleh pimpinan yang dihormati
bawahannya. Kehidupan yang teratur dan terarah yang dipimpin oleh pimpinan yang
mampu menciptakan suasana kondusif.
Kehidupan manusia tidak lepas dari masalah. Serangkaian
masalah tidaklah boleh didiamkan. Setiap masalah yang muncul haruslah
diselesaikan. Dengan memiliki jiwa kepemimpinan, seseorang akan mampu
menaggulangi setiap masalah yang muncul.
Manusia di besarkan masalah. Dalam kehidupan local
masyarakat, setiap masalah yang muncul dapat ditanggulangi dengan kearifan
local masyarakat setempat. Contohnya adalah masalah sampah yang di alami Kota
atau masyarakat di berbagai tempat. Khususnya di Bukittinggi, seringkali sampah
berserakan ditempat-tempat keramaian. Sebagai tempat tujuan wisata local maupun
mancanegara tentu hal ini sangat tidak menguntungkan dan tak sedap mata
memandang. Masalah ini haruslah segera ditangani. Dalam hal
pembuatan tempat sampah dan sosialisasi kepada pedagang maupun masyarakat
infrastruktur lainnya, diperlukan kematangan rencana agar kebersihan yang
dilaksanakan tidak berdampak buruk dan menurunkan pengunjung ke kota wisata
Bukittinggi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta
kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi
pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor.
Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung
pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah
kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya,
tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras
memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan
sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal.
B. Saran
Kepemimpinan yang baik
tidak harus terpaku pada apa yang sudah ditentukan, kunci keberhasilan seorang
pemimpin hanyalah menjaga kepercayaan para pengikut dan mengunakan kekuasaan
itu dengan sebenar-benarnya. Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon
pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa
yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar